Melarang
pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat, dikusi-diskusi, forum-forum, atau
acara-acara yang berbau kiri dengan dalih membangkitkan komunisme, mengadu
domba, berupaya menghancurkan kesatuan pemuda Indonesia, dan sebagainya tanpa
kajian yang mendalam hanya akan menunjukkan gejala kemalasan berpikir,
prasangka-prasangka yang menguasai nalar-jernih, pola pikir ahistoris (yang
tidak kritis) orang-orang atau
sekelompok orang yang mendaku diri sebagai penentang gerakan kiri di Indonesia.
Dilarangnya acara BelokKiri.Fest diadakan di Taman Ismail Marzuki adalah salah
satu contoh. Untung saja acara tersebut bisa berlangsung saat ini di tempat
yang berbeda, yakni di LBH Jakarta.
Jauh sebelumnya, pada
masa 1965-1967, kita telah disuguhkan oleh pembantaian manusia besar-besaran,
pembantaian atas sebangsa kita sendiri, karena dituduh terlibat dalam peristiwa
kudeta (yang katanya ,dilakukan oleh PKI beserta pendukungnya) dengan pelbagai
macam dalih, termasuk di dalamnya dlih pembunuhan ekstra-yudisial dari negara.
Kita memiliki ingatan-kolektif yang sangat kelam. Negara masih menyimpan dosa
besar dalam hal ini hingga hari ini. Setelah
bentuk propaganda anti-komunisme Rezim Jagal Soeharto berhasil merasuki
pola-pikir masyarakat kita selama 32 tahun, saat ini kita menyaksikan gerakan
antikomunisme (yang termasuk di dalamnya, anti-kiri) mulai menunjukkan
peningkatan aktivitasnya. Saya khawatir akan kenyataan ini. Saya khawatir
sisa-sisa nafas Orba masih mampu memegang pisau kebencian dan dengan mata
tertutup dan lalu pikiran yang tidak jernih menancapkannya ke sembarang orang
atau kelompok yang dituduhnya komunis.
Saya melihat peristiwa
pelarangan BbelokKiri.Fest sebagai upaya pengekangan kebebasan berpendapat dan
berkumpul yang selama ini telah menjadi bagian dari demokrasi itu sendiri.
Padahal, proses demokratisasi, upaya pendalaman demokrasi itu sendiri dapat
tercapai dengan membuka ruang publik sebesar-besarnya, yang di dalamnya
pelbagai kelompok dapat memperjuangkan ideal-idealnya.
Saya mewakili, LPPMD
Unpad (Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis Unpad),
menyatakan dukungan terhadap BelokKiri.Fest dan juga termasuk segala upaya
pelurusan sejarah kelam Indonesia (Gestok/G30S), segala upaya pencerdasan dan
aktivitas emansipatoris dari kaum kiri. Harapan saya dan kawan-kawan LPPMD
Unpad begini: dengan semakin giatnya aktivitas kaum kiri yang progresif dan
emansipatoris, kita akan mampu berkontribusi terhadap pelurusan sejarah kita,
menentang rezim yang keras terhadap ide-ide kritis dan akan melakukan upaya
mengubah status quo dan, mengutip
komite BelokKiri.Fest, mampu “mengembangkan suatu posisi kritis terhadap
dehumanisasi akibat penghisapan dan penindasan kapitalisme.”
Friedrich
Nietzsche pernah menulis begini: “ Cara paling ampuh untuk merusak anak muda
adalah menyuruhnya menjunjung tinggi mereka yang berpikir sama ketimbang mereka
yang berpikir berbeda.”
Tidak ada komentar: